Archive for 3 Feb 2014
109 Titik Di semarang Terkena banjir dan longsor
Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang
menyatakan sebanyak 109 titik wilayah terkena bencana banjir dan tanah
longsor. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan hujan deras
yang turun pada Januari 2014 menyebabkan sejumlah wilayah terkena banjir
dan tanah longsor.
“Banjir dan tanah longsor
terjadi di 109 titik lokasi, tapi tidak ada korban jiwa dalam musibah
ini,” katanya di Semarang akhir pekan lalu.
Titik
lokasi banjir dan tanah longsor itu, lanjut dia, tersebar di sejumlah
kecamatan. Kecamatan yang dilanda banjir antara lain, Semarang Utara,
Semarang Timur, Pedurungan, Gayamsari, Genuk, Mangkang, dan Tugu. Sedang
untuk bencana tanah longsor di antaranya, Kecamatan Gunungpati,
Candisari, Gajahmungkur, Ngaliyan.
“Saya
mengucapkan terima kasih kepada TNI, Polri, PMI dan semua pihak, yang
telah memberikan bantuan menangani korban bencana,” ujarnya.
Mengenai
nilai kerugian akibat bencana tersebut, Hendi panggilan akrab Hendra
Prihadi menyatakan belum bisa diketahui, karena masih dilakukan
pendataan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Semarang.
“Masih menunggu pendataan dari BPBD Semarang, berapa nilai kerugiannya,”
tandas Hendi.
Berdasarkan catatan Solopos.com,
bencana tanah longsor paling parah terjadi di Trangkil Baru, Desa
Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, pada 23 Januari lalu. Tanah longsor itu
menyebabkan sekitar 47 rumah milik warga setempat hancur berantakan,
sehingga tidak bisa ditempati lagi. Untuk banjir paling parah di Kota
Semarang terjadi pada 23 Januari, karena hampir seluruh wilayah
tergenang air dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.
Sementara,
hujan deras yang turun sejak Sabtu-Minggu (1-2/2) menyebabkan beberapa
wilayah di Kota Semarang, seperti kawasan Bubagan, Jl. Agus Salim, dan
Tlogosari Kulon, kebanjiran. “Tadi saya sempat terjebak banjir di
Bubagan yang mencapai 30 cm,” kata seorang pengendara motor, Indah.
Kepala
Seksi Rekonstruksi BPBD Kota Semarang, Purwadi sebelumnya,
mengungkapkan sebanyak 12 kecamatan di Kota Semarang rawan bencana
longsor dan banjir sehingga warga diminta waspada. Kecamatan rawan
longsor di antaranya, Tembalang, Banyumanik, Candisari, Gajahmungkur,
Ngaliyan, dan sebagian Semarang Barat.
Sedang
kecamatan rawan banjir antara lain, Tugu, Semarang Barat, Semarang
Utara, Semarang Timur, sebagian Kecamatan Gayamsari, dan Kecamatan
Genuk. Purwadi menyatakan, BPBD Kota Semarang telah menyiapkan posko
penanggulangan bencana untuk masyarakat selama 24 jam.
”Masyarakat
harus ikut berpartisipasi mencegah banjir dengan jalan tidak membuang
sampah di selokan dan sungai karena menghambat arus air sehingga terjadi
banjir,” harap dia.